Depresi berbeda dengan kesedihan. Depresi adalah suatu gangguan mood ketika kesedihan dan keputusasaan ekstrem berlangsung dalam waktu lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan depresi bisa memengaruhi pria dan wanita secara berbeda. Depresi pada pria mungkin agak sulit dikenali karena pria cenderung menyembunyikan perasaannya. Mekanisme pertahanan diri pria yang dilakukan untuk menghadapi perasaannya, baik secara sehat maupun tidak sehat, cenderung berbeda dengan wanita.
Namun, depresi pada pria bisa membaik dengan pengobatan. Lebih cepat pengobatan diberikan, maka penyembuhan akan lebih mudah dan cepat.
Mengapa Depresi pada Pria Lebih Sulit Didiagnosis?
Depresi pada pria sulit didiagnosis dan diobati karena beberapa alasan, di antaranya:
- Gagal mengenali depresi karena tanda depresi yang muncul bisa tidak terlalu tampak, atau lebih khas gejala fisiknya sehingga pria tidak menganggap bahwa mereka mengalami depresi.
- Meremehkan tanda dan gejala serta tidak mengakui bahwa sedang mengalami depresi.
- Enggan mendiskusikan tanda dan gejala yang dialami.
- Tidak mau mengakui sedang mengalami depresi atau menolak pengobatan.
Kegagalan diagnosis inilah yang dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko usaha bunuh diri. Untuk itu, Anda perlu mengenali tanda dan gejala depresi pada pria melalui hal lain, seperti tanda fisik.
Baca Juga: Berbeda dengan Wanita, Inilah Tanda-Tanda Depresi pada Pria
Tanda-Tanda Fisik Saat Pria Mengalami Depresi
Depresi adalah kondisi kesehatan mental, yang bisa ditandai dengan:
- Perasaan sedih, kosong atau putus asa.
- Kelelahan sangat besar.
- Tidak menikmati kegiatan atau hobi yang dulunya disukai.
- Sering menangis.
Tidak hanya itu, depresi pada pria dapat dikenali dengan beberapa tanda fisik, di antaranya:
- Sakit kepala.
- Rasa sesak di dada.
- Rasa nyeri di persendian, tungkai atau punggung.
- Sering mengalami masalah pencernaan.
- Gangguan tidur.
- Merasa gelisah.
- Perubahan pola makan.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Beberapa gejala di atas timbul karena efek depresi terhadap kimiawi otak. Depresi mengubah kadar serotonin dan norepinefrin yang membawa pesan otak dan mengatur rasa sakit serta suasana hati.
Baca Juga: Ciri-Ciri Fisik Bila Mengalami Gangguan Kecemasan
Membantu Pasangan Melewati Masa Depresinya
Siapapun bisa mengalami depresi, termasuk pasangan Anda. Jika Anda memperhatikan adanya tanda-tanda depresi yang ditunjukkan lewat tanda fisik, maka langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menanyakan perasaannya. Berusahalah menjadi pendengar yang baik baginya.
Selanjutnya, dorong pasangan untuk membuat janji dengan dokter. Jika pasangan masih berusaha menutupi perasaannya, mulailah berbicara tentang gejala fisik yang dialami.
Sangatlah penting untuk mencoba mengajaknya berdiskusi tanpa menghakimi. Berikan dukungan pada pasangan untuk menjalani aktivitas dan rutinitas setiap hari. Selama itu pula, amati tanda-tanda lain yang berkembang seperti kesulitan berinteraksi dengan orang lain, menarik diri, atau pikiran dan usaha untuk menyakiti diri.
Jika Anda mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan pasangan, konselor akan membantu meningkatkan komunikasi Anda dengan pasangan. Sedangkan dokter akan membantu merekomendasikan pengobatan yang tepat untuk pasangan Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Lana Burgess (2019). What are the signs of depression in men?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324312.
Mayo Clinic (2022). Male depression: Understanding the issues. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/in-depth/male-depression/art-20046216.
American Psychological Association. Depression. Available from: https://www.apa.org/topics/depression.
Lisa Rapaport (2021). 6 Ways You Can Help a Loved One With Depression. Available from: https://www.everydayhealth.com/depression-pictures/ways-to-help-loved-one-with-depression.aspx.